Tewas Dengan Ikhlas

Aku mencintaimu dalam tinggi hati ku,
Artinya aku juga sudah mengizinkanmu untuk menyakitiku kapan pun kau mau,
Kau bebas membunuhi aku,
Tak begitu aku pedulikan itu,
Karena kau sudah dalam belenggu jiwa ku,

Tak ku sangka, kau membuat atraksi yang begitu megah,
Di mana aku tau aku akan kalah,
Dan kau begitu piawai dalam memainkannya,
Kau begitu mahir dalam mempermainkanku,

Kau masih saja membunuhiku,
Namun aku masih saja lupa caranya mati,
Akal ku terus saja kau tumpulkan dengan obrolan dini hari,
Membuatku terlihat bodoh dan lemah saat kau pecundangi,

Tidak, bukan kau yang telah menewaskanku,
Ini adalah ulahku,
Aku yang telah mengakhiri hidupku,
Aku tetap saja mencintaimu, bodoh!
Tak mungkin aku melampiaskannya padamu,
Aku tidak memiliki keji seperti yang kau punya,

Tak pandai aku membencimu,
Tak sampai hati aku melupakanmu,
Kau sudah ku cintai,
Itu tak akan bisa disembuhkan,
Andai aku bisa membatasi diriku sendiri,
Pasti aku tak akan terkubur sedalam ini,

Berkali aku kabur dari kejaranmu,
Namun kau terus saja kembali untuk menikamku,
Hingga tak tersisa lagi celah dalam hati ku,
Semua sudut sudah penuh dengan bekas sayatmu.